Wednesday, 24 October 2012

Asal mula lambang Bulan-Bintang dalam Islam


Assalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Beberapa versi pengamat sejarah mengatakan bahwa sebenarnya asal muasal lambang bulan bintang berasal dari lambang khilafah Islamiyah terakhir yang dimiliki umat Islam, yaitu Khilafah Turki Utsmani.

Khilafah ini adalah warisan terakhir kejayaan umat Islam. Memiliki luas wilayah yang membentang dari ujung barat sampai ujung timur dunia. Wilayahnya mencakup tiga benua besar dunia, Afrika-Eropa dan Asia. Ibukotanya adalah kota yang sejak 1400 tahun yang lalu telah dijanjikan oleh
Rasulullah SAW sebagai kota yang akan jatuh ke tangan umat Islam.

Rasulullah bersabda, “Qonstantinopel akan kalian bebaskan. Pasukan yang mampu membebaskannya adalah pasukan yang sangat kuat. Dan panglima yang membebaskannya adalah panglima yang sangat kuat..”

Berabad-abad lamanya umat Islam memimpikan realisasi kabar gembira Rasulullah itu. Namun sejak zaman Khilafah Rasyidah, Khilafah Bani Umayah hingga Khilafah Bani Abbasiyah, kabar gembira itu tidak pernah juga terealisasi. Memang sebagian Eropa sudah jatuh ke tangan Islam, yaitu wilayah Spanyol dengan kota-kotanya antara lain: Cordova, Seville, Granda dan seterusnya. Namun jantung Eropa belum pernah jatuh secara serius ke tangan Islam.

Barulah ketika Sultan Muhammad II yang lebih dikenal dengan Sultan Muhammad Al-Fatih menjadi panglima, jatuhlah kota yang pernah menjadi ibu kota Eropa itu. Lewat pertempuran yang sangat dahsyat dengan menggunakan senjata paling modern di kala itu, yaitu CANON
atau meriam yang sangat besar dan suaranya *****akkan telinga, Muhammad Al-Fatih berhasil menjatuhkan kota konstantininopel itu dan menjadikannya sebagai ibu kota Khilafah Turki Utsmani. Serta menjadikannya pusat peradaban Islam.

Wilayahnya adalah tiga benua dengan semua peradaban yang ada di dalamnya. Saat itu bulan sabit digunakan untuk melambangkan posisi tiga benua itu. Ujung yang satu menunjukkan benua Asia yang ada di Timur, ujung lainnya mewakili Afrika yang ada di bagian lain dan di tengahnya adalah
Benua Eropa. Sedangkan lambang bintang menunjukkan posisi ibu kota yang kemudian diberi nama Istambul yang bermakna: Kota Islam.

Bendera bulan sabit ini adalah bendera resmi umat Islam saat itu, karena seluruh wilayah dunia Islam berada di bahwa satu naungan khilafah Islamiyah. Tidak seperti sekarang ini yang terpecah-pecah menjadi sekian ratus negara yang berdiri sendiri hasil dari jajahan barat.

Wajar kalau lambang itu begitu melekat di hati umat dari ujung barat Maroko sampai ujung Timur Marauke.

Inilah lambang yang pernah dimiliki oleh umat Islam secara bersama, bulan dan bintang. Dan lambang ini kemudian seolah menjadi lambang resmi umat Islam dan selalu muncul di kubah-kubah masjid.

Dan kalau kita perhatikan, nyaris hampir semua kubah masjid di berbagai belahan dunia punya lambang ini. Dan banyak institusi umat Islam yang juga memakai lambang ini, misalnya Masyumi di masa lalu. Bahkan di zaman reformasi, di Indonesia muncul Partai Bulan Bintang yang lambangnya
bulan bintang. Wallahu a`lam bish-shawab,

wassalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sejarah Surat Kabar


Surat kabar merupakan hal umum dalam kehidupan kita saat ini, tapi seperti kebanyakan hal, semua berawal dari sesuatu kecil dan sederhana. Berikut sejarah singkat mengenai surat kabar.

Surat kabar (koran) ditemukan pada awal abad ke 17, sebelumnya, rangkuman berita resmi pemerintah diterbitkan di beberapa kerajaan besar. Surat kabar pertama yang dicetak secara periodik ditemukan pada abad 17 di Eropa, sistem cetak ini menggantikan lembaran berita yang ditulis tangan. Munculnya media baru berkaitan erat dengan penyebaran teknik cetak printing press.



- Teknologi Print Press

Sebelum munculnya surat kabar, ada dua jenis terbitan berita periodik yaitu lembaran berita yang ditulis tangan, dan lembaran pemberitaan tunggal. Kedua media ini muncul pada saat yang bersamaan. Kekaisaran Romawi menerbitkan Acta Diurna, sebuah buletin pengumuman pemerintahan sekitar tahun 59 SM, dalam bentuk pahatan di lempengan logam ataupun batu untuk kemudian di pasang di tempat umum sesuai perintah Julius Caesar.




- Acta Diurna berita yg di pahat di logam / batu

Di daratan China, lembaran berita terbitan pemerintah disebut Tipao merupakan media pemberitaan paling awal, kemudian antara tahun 713 dan 714, Dinasti Tang menerbitkan berita pemerintah dengan Kaiyuan Za Bao yang di tulis tangan pada kain sutra, kemudian di wartakan oleh pejabat resmi pemerintahan. Pada akhir masa dinasti Ming, sekitar tahun 1582, ditemukan surat kabar yang diterbitkan oleh pihak swasta di Beijing.

Pemerintahan Venesia menerbitkan Notizie Scritte secara bulanan dengan harga satu Gazetta pada tahun 1556. Media ini merupakan kumpulan berita yang ditulis tangan serta digunakan untuk menyampaikan berita politik, militer dan ekonomi secara epat dan efisien ke seluruh Eropa, khususnya Italia. Hal ini terjadi pada awal era modern pada 1500 - 1700

Tidak ada satupun terbitan yang diuraikan diatas memenuhi kriteria klasik dari suatu surat kabar yang layak, karena kebanyakan tidak diperuntukkan untuk masyarakat umum dan terbatas hanya pada topik tertentu.

Adalah pada tahun 1600-an, penerbitan pertama yang merupakan awal dari surat kabar beredar di Inggris dan Prancis, sebuah kumpulan berita yang disebut "relations", di Spanyol, media ini dikenal dengan nama "Relaciones".

Penerbitan berita mengenai suatu kejadian umumnya dicetak dalam format lembaran besar kemudian dipasang di tempat umum. Terbitan ini menyerupai pamflet dan berupa buku kecil untuk berita yang cukup panjang, lengkap dengan ilustrasi sederhana. Karena rasio buta huruf yang sangat tinggi dibanding masyarakat masa kini, terbitan tersebut sering dibacakan dengan suara keras.

Istilah surat kabar menjadi umum pada abad 17. Tapi, di Jerman, media penerbitan yang dapat kita kenal dengan surat kabar sudah muncul pada awal abad 16. Media ini di cetak, memiliki tanggal terbit, terbit teratur dan sering, serta memasukkan ragam berita. Surat kabar pertama dikenal dengan nama Strasbourg Relation pada awal abad 17. Surat kabar Jerman, diatur berdasarkan asal penerbit dan tanggal serta memiliki halaman muka yang menarik.

Umumnya surat kabar pertama yang diakui adalah Relation berbahasa Jerman yang disebut Aller Fürnemmen und gedenckwürdigen Historien yang dicetak sejak tahun 1605 oleh Johann Carolus di kota Strasbourg. Kota tersebut pada masa itu merupakan ibukota kekaisaran suci Romawi untuk negara Jerman. Surat kabar modern pertama Jerman di cetak di Wolfenbüttel, dan disebut Avisa.

Surat kabar berbahasa Inggris pertama, Corrant diterbitkan di Italia dan Jerman dan dicetak di Amsterdam pada tahun 1620. Perlu waktu satu setengah tahun, negara Inggris melalui Nicholas Bourne dan Thomas Archer menerbitkan Corante untuk konsumsi mereka. La Gazette (yang awalnya bernama Gazette de France), adalah surat kabar pertama Prancis yang terbit pada tahun 1631. Gaceta de Madrid sebagai surat kabar berbahasa Spanyol pertama, terbit pada tahun 1661. Post-och Inrikes Tidnigar (awalnya bernama Ordinari Post Tijdender) pertama kali diterbitkan di Sewdia pada tahun 1645 dan merupakan surat kabar tertua yang masih terbit hingga saat ini, walaupun hanya berbentuk online. Surat kabar Opregte Haarlemsche Courant dari Haarlem diterbitkan pada 1656 adalah surat kabar tertua yang masih terbit dalam bentuk cetakan, pada tahun 1942 saat Jerman menguasai Belanda, penerbitan ini dilebur dengan perusahaan Haarlems Dagblad. Sejak saat itu, surat kabar ini selalu mencantumkan tulisan Oprechte Haerlemse Courant 1656 (hal ini yang memperkuat sebutan sebagai surat kabar tertua).




 - Surat kabar tertua yang masih dicetak hingga hari ini.

Pada tahun 1830, dengan perkembangan teknologi percetakan (salah satunya dengan kemampuan mencetak dua halaman sekali jalan), harga surat kabar ditekan menjadi 1/6 dari harga umum sehingga dapat terjangkau oleh banyak pihak.




Tuesday, 23 October 2012

Sastra Indonesia di jual ke Dunia Lewat Internet



Jakarta Usaha memperkenalkan sastra Indonesia ke publik dunia sudah lama dilakukan. Salah satu yang paling getol mengupayakannya adalah Yayasan Lontar yang dikepalai oleh John McGlynn. Namun diakui, berbagai upaya itu selama ini tak membuahkan hasil memuaskan.

"Usaha itu tak lancar," aku John McGlynn. Ia pun kemudian membuat gebrakan. Menerjemahkan karya-karya sastra Indonesia dalam jumlah yang banyak sekaligus, lalu menawarkannya lewat website di berbagai negara. Siapa yang berminat, bisa memesan untuk dicetakkan.

"Ya, sekarang kita terbantu dengan sistem print on demand," tambah sarjanan sastra Indonesia pertama dari Amerika Serikat itu. John mendirikan Yayasan Lontar sejak 1987, dan telah menerjemahkan banyak karya sastra Indonesia. Ia juga menerbitkan Jurnal 'Managerie' secara berkala untuk memperkenalkan sastra Indonesia kepada dunia.

Program terbaru dari Lontar tadi diberi nama 'Modern Library of Indonesia'. Sebagai awal, John telah menerjemahkan 10 karya, terdiri 9 novel dan satu kumpulan cerita pendek. Termasuk novel 'Supernova: Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh' karya Dee. Dari khasanah yang lebih lama terdapat 'Salah Asuhan' karya Abdoel Moeis.

"Pertama sepuluh karya itu, nanti dalam tiga sampai lima tahun ke depan targetnya limapuluh buku," papar John.

Kalangan sastrawan, utamanya yang karyanya diterjemahkan, menyambut gembira usaha yang dilakukan Yayasan Lontar. Sastawan senior Putu Wijaya misalnya, yang novelnya berjudul 'Telegram' masuk dalam program 'Modern Library of Indonesia' mengaku terharu.

"Telegram sudah difilmkan, dan diterjemakan ke dalam banyak bahasa, namun ke dalam Bahasa Inggris baru kali ini, setelah 40 tahun terbit," ujarnya.

Putu paham benar bahwa menjual sastra Indonesia ke publik dunia merupakan upaya yang susah. Namun, berbagai usaha memang perlu dicoba.

"Pasarnya memang belum tentu ada. Kadang hanya perlu bukti bahwa ini ada, laku atau tidak masalah lain. Dan, saya ini kampungan, diterjemahkan saja sudah seneng," kelakarnya.

Khusus untuk publik sastra di Tanah Air, 10 karya yang diterjemahkan di bawah program 'Modern Library of Indonesia' bisa didapatkan langsung di toko buku. Berikut daftar lengkapnya:

1. Never the Twain (Salah Asuhan, Abdoel Moeis, 1928)
2. Shackles (Belenggu, Armijn Pane, 1940)
3. The Fall and the Heart (Kejatuhan dan Hati, S Rukiah, 1950)
4. Mirah of Banda (Mirah dari Banda, Hanna Rambe, 1986)
5. Family Room (kumpulan cerpen Lily Yulianti Farid, 2008-2009, edisi Indonesia belum terbit)
6. And the War is Over (Dan Perang pun Usai, Ismail Marahimin, 1977)
7. The Pilgrim (Ziarah, Iwan Simatupang, 1969)
8. Sitti Nurbaya (Marah Roesli, 1922)
9. Telegram (Putu Wijaya, 1973)
10. Supernova: The Knight, The Princess and the Falling Star (Dee, 2001)


Sejarah Kota Gresik


Gresik sudah di kenal sejak abad ke-11 ketika tumbuh menjadi pusat perdagangan tidak saja antar pulau, tetapi sudah meluas keberbagai Negara. Sebaga kota Bandar, Gresik banyak dikunjungi pedagang Cina, Arab, Gujarat, Kalkuta, Siam, Benggali, Campa dan lain-lain. Gresik mulai tampil menonjol dalam peraturan sejarah sejak berkembangnya agama Islam di tanah Jawa. Pembawa dan penyebar agama islam tersebut tidak lain adalah Syech Maulana Malik Ibrahim yang bersama-sama Fatimah Binti Maimun masuk ke Gresik pada awal abad ke-11.
Sejak lahir dan berkembangnya kota Gresk selain berawal dari masuknya agama Islam yang kemudian menyebar keseluruh pulau Jawa, tidak terlepas dari nama Nyai Ageng Penatih, dari janda Kaya Raya, yang juga seorang syahbandar, inilah nantinya akan kita temukan nama seseorang yang kemudian menjadi tonggak sejarah berdirinya kota Gresik.
Dia adalah seorang bayi asal Blambangan (Kabupaten Banyuwangi) yang dbuang ke laut oleh orang tuanya. Dan ditemukan oleh para pelaut anak buah Nyai Ageng Pinatih yang kemudian diberi nama Jaka Samudra. Setelah perjaka bergelar Raden Paku yang kemudian menjadi penguasa pemerintahan yang berpusat di Giri Kedaton, dari tempat inilah beliau kemudian dikenal dengan panggilan Sunan Giri. Kalau Syech Maulana Malik Ibrahim pada jamannya dianggap sebagai para penguasa, tiang para raja dan menteri, maka Sunan Giri disamping kedudukannya sebagai seorang Sunan atau Wali (penyebar agama Islam) juga dianggap sebagai Sultan/Prabu (penguasa pemerintahan)
Sunan Giri dikenal menjadi salah satu tokoh Wali Songo ini, juga dikenal dengan prabu Satmoto atau Sultan Aiun Yaqin. Tahun dimana beliau dinobatkan sebagai penguasa pemerintahan (1487 M) akhirnya dijadikan sebagai hari lahirnya kota Gresik. Beliau memerintah gresik selama 30 tahun dan dilanjutkan oleh keturunanya sampai kurang lebih 200 tahun.
Menjabat sebagai bupati yang pertama adalah Kyai Ngabehi Tumenggung Poesponegoro pada tahun 1617 saka, yang jasadnya dimakamkan di komplek makan Poesponegoro di Jalan Pahlawan Gresik, satu komplek dengan makam Syech Maulana Malik Ibrahim.
Semula kabupaten ini bernama Kabupaten Surabaya. Memasuki dilaksanakannya PP Nomor 38 Tahun 1974, seluruh kegiatan pemerintahan mulai berangsur-angsur dipindahkan ke Gresik dan namanya kemudian berganti dengan Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik dengan pusat kegiatan di kota Gresik
Kabupaten Gresik yang merupakan sub wilayah pengembangan bagian (SWPB) tidak terlepas dari kegiatan sub wilayah pengembangan Gerbang Kertosusilo (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan). Termasuk salah satu bagian dari 9 sub wilayah pengembangan Jawa Timur yang kegiatannya diarahkan pada sektor pertanian, industri, perdagangan, maritim, pendidikan dan industri wisata.
Dengan ditetapkannya Gresik sebagai bagian salah satu wilayah pengembangan Gerbangkertosusilo dan juga sebagai wilayah industri, maka kota Gresik menjadi lebih terkenal dan termashur, tidak saja di persada nusantara, tapi juga ke seluruh dunia yang di tandai denganmunculnya industri multi modern yang patut dibanggakan bangsa Indonesia

Sejarah : Jenis Sekolah Pada Masa Kolonialisme Belanda di Indonesia





Pada saat penjajahan belanda dulu di Indonesia sempat didirikan berbagai jenis sekolah-sekolah belanda yang dibagi-bagi menjadi beraneka ragam jenis, yaitu :

1. ELS (Eurospeesch Lagere School) atau disebut juga HIS (Hollandsch Inlandsch School) sekolah dasar dengan lama studi sekitar 7 tahun. Sekolah ini menggonakan sistem dan metode seperti sekolah di negeri belanda.

2. HBS (Hogere Burger School) yang merupakan sekolah lanjutan tinggi pertama untuk warga negara pribumi dengan lama belajar 5 tahun. AMS (Algemeen Metddelbare School) mirip HBS, namun setingkat SLTA/SMA.

3. Sekolah Bumi Putera (Inlandsch School) dengan bahasa pengantar belajarnya adalah bahasa daerah dan lama study selama 5 tahun.

4. Sekolah Desa (Volksch School) dengan bahasa pengantar belajar bahasa daerah sekitar dan lama belajar adalah 3 tahun.

5. Sekolah lanjutan untuk sekolah desa (Vervolksch School) belajar dengan bahasa pengantarnya bahasa daerah dan masa belajar selama 2 tahun.

6. Sekolah Peralihan (Schakel School) yaitu sekolah lanjutan untuk sekolah desa dengan lama belajar 5 tahun dan berbahasa belanda dalam kegiatan belajar mengajar.

7. MULO Sekolah lanjutan tingkat pertama singkatan dari Meer Uitgebreid Lager Onderwijs dengan tingkatan yang sama dengan smp / sltp pada saat jika dibandingkan dengan masa kini.

8. Stovia (School Tot Opleiding Van Inlansche Artsen) yang sering disebut juga sebagai Sekolah Dokter Jawa dengan masa belajar selama 7 tahun sebagai lanjutan MULO.

Template by : buitenzorg skataduakata.blogspot.com