Kalau saja Al-Qur’an punya rasa
cemburu,
ia mungkin iri dengan handphone
yang setiap saat hampir selalu
dalam genggaman begitu ada
pesan langsung dilihat begitu ada
telepon langsung diangkat
atau ia iri dengan twitter dan
facebook yang notifikasinya
mampu mengalihkan perhatian
yang beritanya dilihat berkal-kali
sehari yang kalimatnya dicermati
bahkan dinanti
atau ia iri dengan teman
sejenisnya, novel, majalah, buku-
buku yang tebalnya berkali-lipat
tapi mampu dilahap dengan
singkat
Kalau saja Al-Qur’an punya rasa
cemburu ia bisa saja marah dan
memutuskan hubungan dengan
pemiliknya karena mereka lalai,
tak memprioritaskannya
tapi kawan, ‘cemburu’nya Al-
Qur’an itu unik, bukan sekedar
cemburu karena egois tak
diperhatikan ia tak sedih apalagi
marah, ia tak berontak, apalagi
merengek minta diperhatikan
cukup baginya memberi kita
pelajaran dengan membuat kita
lupa padanya membuat bagian
darinya yang telah melekat dalam
ingatan meluap satu per satu
dan ‘cemburu’ itu lebih
menyedihkan dibanding
marahnya pihak lain yang
cemburu karena saat pihak lain
cemburu, bisa jadi mereka hanya
marah dan siap membaik saat kita
kembali
tapi saat Al-Qur’an ‘cemburu’, ia
akan meluapkan ingatan kita
tentangnya yang membuat kita
tertatih, saat ingin kembali
padaNya Ia terlalu spesial, yah, Al-
Qur’an terlalu spesial untuk
dibandingkan dengan apapun,
terlalu mahal untuk disejajarkan
dengan apapun maka tak ada
kamus kata cemburu dalam
hidupnya..
Semoga bermanfaat dan Dapat
Diambil Hikmah-Nya ...
cemburu,
ia mungkin iri dengan handphone
yang setiap saat hampir selalu
dalam genggaman begitu ada
pesan langsung dilihat begitu ada
telepon langsung diangkat
atau ia iri dengan twitter dan
facebook yang notifikasinya
mampu mengalihkan perhatian
yang beritanya dilihat berkal-kali
sehari yang kalimatnya dicermati
bahkan dinanti
atau ia iri dengan teman
sejenisnya, novel, majalah, buku-
buku yang tebalnya berkali-lipat
tapi mampu dilahap dengan
singkat
Kalau saja Al-Qur’an punya rasa
cemburu ia bisa saja marah dan
memutuskan hubungan dengan
pemiliknya karena mereka lalai,
tak memprioritaskannya
tapi kawan, ‘cemburu’nya Al-
Qur’an itu unik, bukan sekedar
cemburu karena egois tak
diperhatikan ia tak sedih apalagi
marah, ia tak berontak, apalagi
merengek minta diperhatikan
cukup baginya memberi kita
pelajaran dengan membuat kita
lupa padanya membuat bagian
darinya yang telah melekat dalam
ingatan meluap satu per satu
dan ‘cemburu’ itu lebih
menyedihkan dibanding
marahnya pihak lain yang
cemburu karena saat pihak lain
cemburu, bisa jadi mereka hanya
marah dan siap membaik saat kita
kembali
tapi saat Al-Qur’an ‘cemburu’, ia
akan meluapkan ingatan kita
tentangnya yang membuat kita
tertatih, saat ingin kembali
padaNya Ia terlalu spesial, yah, Al-
Qur’an terlalu spesial untuk
dibandingkan dengan apapun,
terlalu mahal untuk disejajarkan
dengan apapun maka tak ada
kamus kata cemburu dalam
hidupnya..
Semoga bermanfaat dan Dapat
Diambil Hikmah-Nya ...
0 komentar:
Post a Comment