Al-haudh adalah telaga air yang turun dari sungai surga pada hari akhirat yang diperuntukkan bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya aku telah mendahului kalian menuju al-haudh…” (HR. Bukhari dan Muslim dari sahabat Sahl bin Sa’d). Setiap Nabi ‘alaihimus shalaatu wa sallam memiliki telaga. Namun telaga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang paling besar, paling mulia, paling indah, paling banyak pengikutnya namun hanya dikhususkan bagi umat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang benar-benar menjaga sunnah-sunnahnya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Telagaku (panjang dan lebarnya) satu bulan perjalanan, airnya lebih putih daripada susu, aromanya lebih harum daripada kesturi, bejananya sebanyak bintang di langit, siapa yang minum darinya, ia tidak akan merasa haus selamanya.” (HR. Bukhari).
Karakteristik Telaga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menceritakan tentang ciri-ciri telaga beliau kepada kita. Telaga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah telaga yang paling indah di antara telaga-telaga Nabi lainnya. Dan telaga tersebut diperuntukkan untuk kita, umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena itulah kita patut bergembira akan hal itu.
Beberapa ulama berbeda pendapat tentang letak haudh, apakah setelah atau sebelum shirath (jembatan yang dibentangkan di atas Neraka Jahannam yang akan dilewati umat manusia menuju Surga sesuai amal perbuatan mereka). Walllahu Ta’ala a’lam. Pendapat yang terkuat adalah pendapat Imam Qurthubi yang mengatakan bahwa haudh terletak sebelum manusia meniti shirath, tepatnya di padang makhsyar. Bila demikian maka umat yang telah meminum air telaga ini kelak tidak akan pernah haus lagi saat melanjutkan perjalanannya di sebuah perjalanan maha panjang di hari akhirat kelak.
Orang-Orang yang Diusir dari Telaga Nabi
Sungguh indah telaga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun tidak semua umat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bisa minum dari telaga beliau. Alangkah malangnya nasib umat yang tidak mampu mencapainya, yang tidak diperkenankan, bahkan diusir, ketika hendak meminum air telaganya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh akan ada yang terusir dari telaga di antara umatku. Celakalah orang yang mengganti-ganti agama setelah aku meninggal dunia.”
Salah satu golongan manusia yang akan diusir dari telaga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang-orang yang mengganti-ganti syari’at yang telah Rasulullah ajarkan. Maka hendaknya kita berhati-hati akan hal ini. Kerjakanlah ibadah hanya yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan dan ajarkan kepada umatnya. Periksalah setiap amal ibadah kita, sesuaikah dengan tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam? Tanyalah diri kita ketika hendak melakukan sebuah ibadah, apakah ibadah tersebut sesuai dengan syari’at yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? Adakah dalil yang memerintahkannya? Karena setiap amal ibadah hukum asalnya adalah haram dikerjakan, kecuali jika ada dalil yang mensyariatkannya.
Imam Qurthubi mengatakan bahwa ulama berpendapat setiap orang yang murtad (keluar dari Islam) dan ahlu bid’ah (orang yang melakukan cara-cara baru dan berimprovisasi dalam beragama dan beribadah, red) adalah orang yang terusir dari telaga. Yang paling keras pengusirannya adalah yang paling jauh dan menyimpang dari ajaran yang dicontohkan oleh para salafus soleh (orang-orang soleh yang hidup dizaman awal-awal Islam, red).
Termasuk di dalamnya adalah orang yang berbuat zholim dan menutupi kebenaran, memusuhi dan menghina orang-orang yang membela kebenaran, serta orang-orang yang mengikuti hawa nafsu dan bid’ah.
Adapun orang-orang munafik, akan disikapi sebagaimana sikap diri mereka yang nampak sebagai ciri kemunafikannya. Kelak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan mengajak mereka ke telaga, lalu disingkapkan tabir mereka sehingga diketahui bahwa mereka sebenarnya kafir. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Menjauhlah kalian!”
Mereka Dikenali dari Bekas Wudhunya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(Panjang sisi) telagaku lebih jauh jaraknya antara Ailah dan ‘Adn (keduanya adalah nama tempat), lebih putih dari salju, lebih manis daripada madu yang dicampur susu, bejana-bejananya lebih banyak dari jumlah bintang-bintang, dan aku benar-benar akan menghalangi manusia darinya sebagaimana seorang yang menghalangi unta milik orang lain dari telaganya. Para shahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apakah engkau mengenali kami waktu itu?” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya, kalian memiliki tanda yang tidak dimiliki oleh umat-umat yang lain. Kalian datang kepadaku dengan anggota wudhu yang putih bersinar dari bekas wudhu”. (HR. Muslim)
#####
Demikianlah, sedikit pembahasan tentang telaga Rasulullah. Semoga kita dapat berkunjung ke telaga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Meminum airnya yang lebih putih dari susu, lebih harum dari kesturi, dan lebih manis dari madu, dan menjadi tak pernah haus karenanya. Aamiin ya Mujibas Saailin.
Jangan lupa untuk #share artikel berikut sebagai pembelajaran untuk kita & saudara-saudara kita ;)
ان شاءالله Bermanfaat dan Diamalkan..
0 komentar:
Post a Comment